Suatu hari seorang pemburu pergi ke hutan untuk menangkap burung puyuh. Dengan hati-hati dia mengintai kawanan burung puyuh kemudian melempar jaring ke
arah mereka. Burung-burung puyuh yang kocar kacir itu tersangkut dalam jaring dan dapat ditangkap dengan mudah.
Burung-burung puyuh yang selamat mengalami ketakukan yang teramat sangat, khawatir jika keesokan harinya sang pemburu kembali untuk menangkap mereka. Seekor burung puyuh yang menjadi pemimpin kawanan berpikir keras mencari jalan keluar, dan akhirnya sebuah ide terlintas di pikirannya.
"Pemburu ini merupakan malapetaka bagi kita. Saya
mempunyai sebuah cara agar dia tidak bisa menangkap kita. Mulai sekarang,
detik-detik ketika jaring dilemparkan ke arah kalian, tempatkan kepala
kalian di mata jaring tersebut dan kalian harus terbang ke satu arah secara serentak
beserta jaring ke tempat yang jauh yang tak terjangkau sang pemburu, setelah itu biarkan jaring itu jatuh dan rusaklah jaring tersebut. Setelah melakukan hal itu,
kita dapat melarikan diri dan sang pemburu tak dapat menggunakan jaringnya yang rusak itu lagi."
"Baik", jawab burung-burung puyuh lainnya.
Puas dengan hasil tangkapan sebelumnya, keesokan harinya sang pemburu pun kembali berburu burung puyuh.
Ketika jaring dilempar ke kawanan burung puyuh, burung-burung puyuh tersebut terbang ke satu arah secara serentak menjauh dari sang pemburu. Setelah terbang cukup jauh dari sang pemburu, mereka menjatuhkan jaring tersebut dan merusaknya. Hari itu sang pemburu pulang dengan tangan hampa dan jaring yang rusak.
Beberapa hari kemudian, ketika salah seekor burung puyuh hinggap di
tanah untuk mencari makan, secara tidak sengaja dia menginjak kepala
burung puyuh yang lain.
"Berkat kedua sayapku ini kamu selamat dari jaring sang pemburu, sekarang berani-beraninya kamu menginjak kepalaku" teriak burung
itu dengan marah.
"Saya tidak sengaja, janganlah kau marah-marah seperti itu. Janganlah kamu sangka kamu yang menyelamatkan diriku, justru aku dengan kedua sayapku yang kuat inilah yang mengangkat jaring dan menyelamatkan nyawamu," jawab burung puyuh yang satu.
"Kalau kamu merasa dirimu paling hebat, silakan kamu angkat jaring itu sendiri jika nanti sang pemburu datang lagi."
"Bukankah dari tadi kamu yang merasa dirimu yang paling hebat. Kamu angkat sendiri saja jaring itu."
Seminggu kemudian sang pemburu kembali berburu dengan jaring baru. Ketika jaring di lempar ke kawanan burung puyuh, burung-burung puyuh pun mencoba terbang ke satu arah secara serentak seperti sebelumnya. Namun kedua burung puyuh yang berselisih itu saling mempersilakan lawannya untuk mengangkat jaring dan alhasil kawanan burung puyuh tersebut tidak terbang cukup tinggi sehingga jaringnya masih bisa digapai sang pemburu.
Ketika sang pemburu menarik jaringnya, burung-burung puyuh lain berhasil kabur tersisa kedua burung yang berselisih itu tersangkut di jaring. Mereka berdua pun dibawa pulang oleh sang pemburu untuk dijadikan makan malam.