Ketika terjadi pemberontakan di selatan Kerajaan Tan, seorang jenderal ditugaskan untuk menumpas pemberontakan tersebut. Tentara pemberontak itu jumlahnya banyak dan kejam-kejam. Walau jumlah tentaranya lebih sedikit, sang jenderal memutuskan untuk menyerang lawannya. Sang jenderal yakin akan menang, tetapi anak buahnya diliputi rasa khawatir.
Sebelum berangkat ke medan perang, mereka dikumpulkan di sebuah kuil. Setelah berdoa dengan para anak buahnya, sang jenderal mengeluarkan sebuah koin dan berkata, "Dengan koin ini, saya akan bertanya kepada dewa. Jika kepala yang keluar, kita akan menang. Jika ekor yang keluar, kita akan kalah. Takdir akan terkuak dengan sendirinya."
Ia melemparkan koin itu ke udara dan semua melihat dengan seksama sampai koin itu jatuh ke tanah. Prajurit-prajurit itu kemudian sangat senang karena yang muncul adalah 'kepala'. Sang jenderal melempar koin itu untuk kedua dan ketiga kali, dan 'kepala' muncul terus pada tiap lemparan. Prajurit-prajurit itu semuanya bersuka ria dan diliputi rasa percaya diri sehingga mereka menyerang musuhnya dengan penuh semangat dan akhirnya menang. Setelah perang usai, seorang letnan berkata pada sang jenderal, "Tiada seorang pun yang dapat mengubah takdir."
"Betul sekali," sang jenderal tersenyum sambil menunjukkan koin yang memiliki 'kepala' pada kedua sisinya.