Seorang jendral perang sedang mengagumi barang antiknya yang sangat berharga. Tiba-tiba barang antiknya itu tersenggol oleh anaknya yang sedang bermain. "Haiya!!! Hampir saja jatuh", sorak sang jendral dengan keringat bercucuran.
Kemudian dia berpikir, "Aku telah memimpin sepuluh ribu pasukan dalam medan perang dan tak pernah gentar menghadapi musuh yang ganas, bahkan aku tidak pernah takut mati. Mengapa aku begitu cemas hanya karena cangkir sekecil ini?"
Ia akhirnya menyadari bahwa kecintaan yang melekat, yang membawa rasa takut kehilangan itulah yang menimbulkan kecemasannya. Ia pun melempar cangkir itu melewati bahunya dan cangkir itu hancur.
No comments:
Post a Comment