Monday, September 22, 2008

Yang Terbaik

Seorang gadis yang sudah bertunangan dengan seorang tukang sayur tiba-tiba menerima sepucuk surat dari mantan kekasihnya yang telah menjadi seorang saudagar kaya di ibu kota.

Di surat itu, dikatakan bahwa mantan kekasihnya masih mencintainya dan akan menikahinya asal dia bersedia menunggu kedatangannya.

Si gadis pun membatalkan pertunangannya.

Bulan berganti bulan. Tahun berganti tahun. Mantan kekasih yang ditunggu si gadis tidak kunjung datang juga. Si gadis pun hidup dalam kesendirian, sedangkan si tukang sayur yang ditinggalkannya sudah memperoleh istri dan hidup bahagia bersama istrinya.

Setelah menunggu selama lima tahun, si gadis menerima kabar bahwa mantan kekasihnya sudah menikah dengan gadis pilihan orang tuanya. Si gadis pun sangat tergoncang jiwanya dan hidup dalam ketidakpastian.

Melihat gadis itu, Guru Zen berkata, “Jika manusia dikuasai api nafsu, sepucuk surat pun bisa menimbulkan penderitaan yang amat panjang. Oleh karena itu, berpikirlah dengan bijaksana, jangan bebani hidup dengan harapan-harapan yang masih belum pasti.”

No comments: